Ahlan Wasahlan

Kamis, 08 November 2012

My Wedding




Pernikahan adalah sebuah persekutuan. Dimana dua hati menjadi satu.
Pernikahan adalah sebuah KEBERSAMAAN dan PERSAHABATAN. Hidup bersama, bekerjasama, melakukan banyak hal bersama dan tak menginginkan yang lain.
Pernikahan artinya pengertian.
Ia buta terhadap kesalahan pasangannya.
Ia penuh pengertian atas setiap hal–atas waktu, perasaan dan keinginan pasangannya.
Pernikahan artinya perhatian.
Ia sangat peduli. Ia bersedia meninggalkan caranya sendiri demi mempedulikan kepentingan pasangannya.
Pernikahan artinya kebajikan.
Ia mengucapkan kata-kata yang baik dan menaruh kata-katanya ke dalam tindakan.
Pernikahan artinya dukungan.
Ia mendukung usaha-usaha pasangannya, projeknya, pada segala situasi dan kondisi.
Ia memberikan dukungan moril, fisik, doa, pokoknya dukungan yang seutuhnya…
Ia memberi semangat dan mengobarkannya ketika pasangannya patah semangat.
Ia membungkuk untuk mengangkat pasangannya. Ia menguatkan hati ketika pasangannya lemah.
Pernikahan artinya berkomunikasi secara jujur dan terbuka. Ia bersedia membuka hati berbagi pemikiran terdalam dengan rendah hati.
Pernikahan artinya berbincang, berdoa, berdialog dan menyetujui bersama.
Pernikahan tak membiarkan dinding apapun terbangun di antara mereka dengan mengabaikan pasangan, melainkan mencari solusi kreatif.
Pernikahan artinya pengorbanan.
Ia memberikan diri bagi orang yang anda cintai. Ada kesediaan untuk mengalah, melepaskan ide / keinginan pribadi demi membahagiakan pasangannya.
Menikah artinya siap menjalani mil kedua.
Pernikahan artinya belas kasihan. Ia lebih suka pasangannya berbahagia daripada berbahagia sendirian.
Pernikahan itu hubungan timbal balik – saling memberi dan menerima.
Dalam Pernikahan ada giliran – saling bertanggung jawab, bukan hanya tanggung jawab sepihak.
Pernikahan artinya penundukan diri.
Ia memberikan kesempatan kepada pihak pasangan.
Menikah artinya satu sama lain saling belajar.
Pernikahan artinya berpikiran terbuka – berjalan sejauh satu mil dalam sepatu pasangannya.
Pernikahan artinya saling mendengarkan dan mengerti.
Pernikahan artinya mau hadir untuk pasangan di saat-saat baik maupun buruk.
Pasangan menikah berdiri bersama dalam segala keadaan, rapuh ataupun kokoh, sepanas apapun ujian dan seberat apapun tantangannya.
Pernikahan itu proses belajar membiarkan hal – hal kecil berlalu.
Pernikahan itu harus ada rasa humor.
Bisa merasa rileks bersama, Bisa saling menikmati…
Pernikahan merupakan perjalanan penjelajahan.
Saling menemukan dan belajar tentang keunikan yang dilakukan dan dikatakan pasangannya.
Pernikahan artinya saling menghormati.
Dalam Pernikahan pasangan belajar saling mempercayai.
Pernikahan artinya saling menerima pasangannya apa adanya.
Pernikahan membawa orang pada kesadaran bahwa ia tak bisa lengkap tanpa pasangannya.

Selasa, 31 Juli 2012

BANTAL LUCU SMILE

Dijual murah meriah bantal lucu, empuk, ringan, dan mudah di bawa kemana-mana...
harga terjangkau hanya Rp. 35.000...
ayoooook siapa mauu beli pesan segera yahhhh...???

Minggu, 01 April 2012


Aku, kertas dan Pena...


Aku, kertas dan pena...laksana teman dalam setia dan sekata...
Pikiran dan anganku tak akan bisa keluar semestinya apalagi penuh makna tanpa kehadiran mereka...
Meski kucoba lukis barisan kata lewat tuts-tuts keyboard komputerpun tak puas akan bisa kurasa...

Ya...hanya dengan kertas dan pena ukiran kata dan terkadang lukisan doa penuh harap bisa keluar dengan sempurna...
Maka bagiku kertas dan pena adalah sebagian warna jingga dalam pelangi kehidupanku...

Meski terkadang...
Kertas terkoyak...
Kertas tersayat dan terobek oleh pena...
Tak ada keluh keluar darinya...
menikmati tarian sang pena dalam genggaman jemari sang pujangga yang setia berkelana, menyusuri dan mencumbui setiap bagian tubuhnya...
melukiskan kata indah penuh makna...bahkan buritan doa pun terselip disana...

Sang Pena dengan setia menemani tangan sang tuan sebagai pemilik atas dirinya dan juga kertas sahabatnya...mengitari baris demi baris dalam kertas, bekerja sama merangkai kata dan doa...memuaskan dahaga sang tuan atas rona kebahagiaan dan kesedihan dalam hatinya...

Bergerak dan menari menumpahkan segala apa yang tersembunyi dalam dada...suka, duka, tawa, canda bahkan nestapa yang memaksa airmata tumpah ruah membasahi raga...
mempermainkan kata dan sajak yang berujung menjadi rangkaian indah dalam dekapan doa bermunajat kepada-Nya...

Begitupun dengan sang kertas yang dengan ikhlas membiarkan setiap jengkal baris dalam jasadnya menjadi ajang tumpahan kesedihan, kebahagiaan...menampung segala asa dan harapan meski terkadang hanya sebatas fatamorgana yang datang untuk menggoda mata jiwa...karena ketetapan-Nya adalah takdir yang terbalut sempurna dalam kemahaan Asma-Nya...


Aku, Kertas dan Pena...akan selalu seia & sekata menjadi sahabat yang sempurna tanpa harus menorehkan luka dan berpihak kepada satu sama lainya...
Aku, Kertas dan Pena...
bergulat bersama dalam waktu-Nya...
menari bersama dalam kata, sajak dan doa...
hanya kepada-Nya...
Kepada Kekasih Yang Selalu Terjaga...


Sabtu, 24 Maret 2012

MUSLIMAH TANGGUH



بسم الله الرحمن الرحيم

Detik di saat diri ini mengazamkan untuk menjadi Muslimah tangguh, maka saat itu pula Allah Ta’ala telah menyiapkan seribu satu jalan untuk ditempuh sehingga dapat menggapai tingkatan Muslimah tangguh yang sesungguhnya. Satu demi satu ujian indah itu datang menghampiri, tidak kenal diri ini sedang sedih, senang, bosan, lelah, sihat atau sakit. Bukan maksud bahawa Allah Ta’ala tidak perhatian kepada hamba-Nya, hanya saja Allah Ta’ala ingin melihat kesiagaan hamba-Nya dalam menghadapi ujian dimanapun, bila-bila masa pun dan dalam kondisi apapun. Saat hati ini sedang sedih, maka Allah Ta’ala tunjukkan betapa hidup itu memerlukan sebuah ketegaran jiwa. Saat kesenangan menyapa, maka Allah Ta’ala mengajarkan kita tentang kehati-hatian dalam hidup, jika terlampau senang sampai melupakan Rabb’nya, maka nescaya akan celaka. Saat bosan mengungkung hidup, maka Allah Ta’ala hendak melihat seberapa besar kesungguhan niat seorang hamba-Nya. Saat lelah melemahkan raga, maka betapa Allah Ta’ala sedang menyaksikan seberapa sanggup hamba-Nya mampu mengorbankan raganya. Saat sihat menerpa, maka sesungguhnya Allah Ta’al sedang memberi kesempatan agar diri ini jauh lebih banyak melakukan ibadah untuk-Nya, bukan disia-siakan untuk sebuah kemaksiatan. Dan, tatkala sakit yang melanda, maka nescaya sesungguhnya Allah Ta’ala hendak membersihkan dosa-dosa kecil kita lewat kesabaran, ketabahan dan keyakinan kita akan kebesaran dan adanya pertolongan Allah Ta’ala.

Menjadi Muslimah tangguh, bukan sebuah pilihan tapi suatu keharusan.

Wallahu a’lam bissawab.

>>

“Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga kamu mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami uji perihal kamu”

[QS. Muhammad (47):31]

Jumat, 02 Maret 2012

ADA AIRMATA TERTAHAN



"Apabila datang kepadamu seorang laki-laki datang untuk meminang yang engkau ridho terhadap agama dan akhlaqnya maka nikahkanlah dia. Bila tidak engkau lakukan maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan akan timbul kerusakan yang merata di muka bumi." (HR Tarmidzi dan Ahmad)

Saya tidak tahu apakah ini merupakan hukum sejarah yang digariskan oleh Allah. Ketika orang mempersulit apa yang dimudahkan Allah, mereka akhirnya benar-benar mendapati keadaan yang sulit dan nyaris tak menemukan jalan keluarnya.
Mereka menunda-nunda pernikahan tanpa ada alasan syar'i dan akhirnya mereka mereka benar-benar takut melangkah di saat hati sudah sangat menginginkannya. Atau ada yang sudah benar-benar gelisah tak kunjung ada yang mau serius.

Kadangkala lingkaran ketakutan itu berlanjut. Bila di usia dua puluh tahunan mereka menunda pernikahan karena takut dengan ekonominya yang belum mapan, di usia menjelang tiga puluh hingga sampai tiga puluh lima berubah lagi masalahnya. Laki-laki mengalami sindrom kemapanan (meski wanita juga banyak yang demikian, terutama mendekati usia 30). Mereka (laki-laki) menginginkan pendamping dengan kriteria yang sulit dipenuhi. Seperti hukum kategori, semakin banyak kriteria semakin sedikit yang masuk kategori.

Begitu pula kriteria tentang jodoh, ketika menetapkan kriteria yang terlalu banyak maka akhirnya bahkan tidak ada yang sesuai dengan keinginan kita. Sementara wanita yang sudah berusia sektar 35 tahun, masalah nya bukan kriteria tetapi soal apakah ada orang yang mau menikah dengannya. Ketika usia sudah 40-an, ketakutan kaum laki-laki sudah berbeda lagi, kecuali bagi mereka yang tetap terjaga hatinya. Jika sebelumnya banyak kriteria yang dipasang pada usia 40-an muncul ketakutan apakah dapat mendampingi isteri dengan baik. Lebih-lebih ketika usia beranjak 50 tahun, ada ketakutan lain yang mencekam. Yaitu kekhawatiran ketidakmampuan mencari nafkah sementara anak masih kecil. Atau ketika masalah nafkah tak merisaukan khawatir kematian lebih dahulu menjemput sementara anak-anak masih banyak perlu dinasehati. Apabila tak ada iman maka muncul keputusasaan.

WAHAI ALI JANGAN KAU TUNDA-TUNDA

Apa yang menghimpit saudara kita sehingga mereka sanggup meneteskan air mata. Awalnya adalah karena mereka menunda apa yang harus disegerakan, mempersulit apa yang seharusnya dimudahkan. Padahal Rasululloh berpesan: "Wahai Ali, ada tiga perkara jangan di tunda-tunda, apabila sholat telah tiba waktunya, jenazah apabila telah siap penguburannya, dan perempuan apabila telah datang laki-laki yang sepadan meminangnya." (HR Ahmad)

Hadis ini menunjukan agar tidak boleh mempersulit pernikahan baik langsung maupun tak langsung. Secara langsungadalah menuntut mahar yang terlalu tinggi. Atau yang sejenis dengan itu. Ada lagi yang tidak secara langsung. Mereka membuat kebiasaan yang mempersulit, meski nyata-nyata menuntut mahar yang tinggi atau resepsi yang mewah. Sebagian orang mengadakan acara peminangan sebagai acara tersendiri yang tidak boleh kalah mewah dari resepsi pernikahan.sebagian lainnya melazimkan acara penyerahan hadiah atau uang belanja untuk biaya pernikahan secara tersendiri.

Bila seseorang tak kuat menahan beban, maka bisa saja melakukan penundaan pernikahan semata karena masalah ini. Saya sangat khawatir akan keruhnya niat dan bergesernya tujuan. Sehingga pernikahan itu kehilangan barokahnya. Na'udzubillah

Penyebab lain adalah lemahnya keyakinan kita bahwa Allah pasti akan memberi rezeki atau bisa jadi cerminan dari seifat tidak qona'ah (mencukupkan diri dengan yang ada). PILIHLAH YANG BERTAKWA

Suatu saat ada yang datang menemui Al Hasan (cucu Rasululloh). Ia ingin bertanya sebaiknya dengan siapa putrinya menikah? Maka Al Hasan ra berkata: "Kawinkanlah dia dengan orang yang bertakwa kepada Allah. Sebab jika laki-laki mencintainya, ia memuliakannya, dan jika ia tidak menyenaginya ia tidak akan berbuat zalim padanya."

Nasihat AL Hasan menuntun kita untuk membenahi pikiran. Jika kita menikah dengan orang yang bertakwa cinta yang semula tak ada meski Cuma benihnya dapat bersemi indah karena komitmen yang memenuhi jiwa.

Wallahu alam bi showwab...

Selasa, 28 Februari 2012

Jangan kau katakan Insya Allah

Jangan kau katakan Insya Allah!


Bukan pertama kali saya mendengar seseorang meminta orang lain berjanji tetapi tidak percaya jika orang itu menggunakan kata Insya Allah. Dan juga bukan sekali saya bertemu dengan orang yang berjanji dengan menggunakan Insya Allah tapi tidak memenuhi janjinya.
Apa sih arti Insya Allah di dalam benak kita?

Ada cerita singkat dari Asya...
Suatu hari A.N.I menelefon Asya kekasihnya, ia berjanji besok akan berkunjung kerumah karena ingin bersilaturahmi dengan orangtuanya...
“aku ingin kerumah mu besok ,” kata si A.N.I. “Insya Allah dengan nada semangat.”membuat Asya berharap kedatangannya.
tidak beberapa lama sms pun masuk ke Hp Asya dari A.N.I yang mengatakan Asya besok aku datang InsyaAllah, tunggu aku datang yah," ?? dan Asya pun makin berharap A.N.I pasti akan datang besok kerumahnya...
“esok harinya Asya menunggu sms dan telp dari A.N.I yang berjanji akan datang hari itu....” Dan Hp pun berdering "tanpa pikir panjang dengan hati senang Asya mengangkat telp tersebut dari A.N.I...jauh dari sebrang sana A.N.I mengatakan permohonan maaf karena tak bisa datang karena ada urusan keluarganya "raut wajah Asya pun berubah memerah dan air mata pun jatuh dengan hati sedih.
Minggu depan InsyaAllah aku akan usahakan untuk datang sayang..."kata A.N.I...


Asya akhirnya berkata jengkel, “Sebenarnya kamu niat gak sich ingin datang kerumah ku...bayangkan berapa kata janji yang selalu tertunda andaikata Allah tidak ikut campur?”


Wow. Kata Insya Allah ternyata hanya permainan lidah kita. Mari kita telusuri arti kata2 ini: Insya Allah berarti jika Allah menghendaki. Jika Allah mengizinkan. Ini berarti apa pun yang kita lakukan, inginkan, cita2kan, dan usahakan. Sekeras apa pun, secermat apa pun kita lakukan, ujung dari semua usaha dan rasa itu adalah tergantung apakah Allah menghendaki itu terjadi atau tidak.
Insya Allah berarti penyerahan diri kita kepada Allah akan hasil akhir dari segala usaha kita itu. Itu membuat kita tidak sombong ketika kita berhasil melakukannya juga tidak membuat kita sedih ketika kita gagal mencapainya. Karena tugas kita hanya berusaha sepenuh kemampuan, hasil akhir di tangan Allah.
Tetapi ternyata Insya Allah kita gunakan sebagai legitimasi ketika kita tidak memenuhi janji kita. Toh, saya sudah ucap Insya Allah. Kalo saya tidak datang berarti Allah tidak mengizinkan. Yup, segampang itu kita beralasan. Kita tidak mau tahu apakah kita sudah cukup berusaha atau tidak. Kita gunakan Allah sebagai tameng. Kita gunakan Insya Allah sebagai alasan. Naudzubillah.

Karenanya marilah kita ucapkan Insya Allah dengan sepenuh hati bahwa kita bermaksud melakukan apa yang kita ucapkan. Kita gunakan jadi alat pemacu semangat kita berusaha. Dan jadi penghibur ketika kita tidak mampu mewujudkannya.

Jangan kita ucapkan Insya Allah ketika memang tidak bermaksud untuk memenuhi permintaan seseorang. Lebih baik berikan alasan mengapa tidak bisa.
Dan ucapkan Insya Allah apabila kita berjanji dan berusaha keras memenuhi janji itu.

(23). Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, (24) kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini." (QS Al Kahfi)

ku persembahkan u/kekasihku A.N.I

music